Minggu, 26 Oktober 2014

FORMASI PNS

FORMASI PEGAWAI
  Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000, Formasi Pegawai Negeri Sipil adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi dalam jangka watu tertentu
  Formasi adalah penetuan jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan untuk mampu melaksanakan tugas pokok yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
                Formasi ditetapkan untuk jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat dan beban kerja yang harus dilaksanakan
Macam-macam Formasi
  Formasi Pegawai Negeri Sipil Pusat
adalah formasi bagi Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada suatu satuan organisasi Pemerintah Pusat
       Formasi Pegawai Negeri Sipil Daerah
adalah formasi bagi Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada suatu satuan organisasi Pemerintah Daerah
Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan formasi
  Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang ada
  Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang naik pangkat
  Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang berhenti pensiun, meninggal dunia
  Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil menurut jabatan dan pendidikan
PRINSIP PENYUSUNAN FORMASI
  Setiap jenjang jabatan jumlah pegawainya sesuai dengan beban kerjanya
  Setiap perpindahan dalam posisi jabatan yang baik karena adanya mutasi atau Promosi dapat dilakukan apabila tersedia posisi jabatan yang lowong
  Selama beban kerja tidak berubah, komposisi jumlah pegawai tidak berubah
  Kebutuhan Pegawai Dinyatakan Dalam  Jabatan   Syarat Jabatan, dan Kompetensi
  Penyusunan Formasi disertai Dengan Peta Jabatan yang Menggambarkan Jumlah, Kualifikasi, dan Kompetensi
SISTEM PENYUSUNAN FORMASI
  SISTEM SAMA, yaitu suatu sistem yang menentukan jumlah dan kualitas yang sama bagi semua unit organisasi yang sama dengan tidak memperhatikan besar kecilnya beban kerja
  SISTEM RUANG LINGKUP, yaitu suatu sistem yang menentukan jumlah dan kualitas PNS berdasarkan jenis, sifat, dan beban kerja yang dipikulkan pada unit organisasi itu.
TUJUAN FORMASI
  ADALAH agar satuan-satuan organisasi Negara mempunyai jumlah dan mutu pegawai yang memadai sesuai beban kerja dan tanggung jawab masing-masing satuan organisasi
ANALISA KEBUTUHAN PEGAWAI
Analisa kebutuhan dilakukan berdasarkan :
  1. Jenis Pekerjaan
adalah macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam melaksanakan tugas pokoknya, contoh pengetikan, penelitian, perawatan orang sakit
2.       Sifat Pekerjaan
adalah pekerjaan yang berpengaruh dalam penetapan formasi, yaitu sifat pekerjaan yang ditinjau dari sudut waktu untuk melaksanakan pekerjaan itu.
3.       Analisa beban kerja dan perkiraan kapasitas pegawai dalam jangka waktu tertentu
Analisa beban kerja dalam jangka waktu tertentu adalah frekuensi rata-rata masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu misalnya berapa banyaknya pekerjaan pengetikan surat atau naskah lainnya yang harus dibuat oleh suatu satuan organisasi dalam jangka watu tertentu
Perkiraan kapasitas pegawai dalam jangka waktu tertentu adalah kemampuan seseorang pegawai untuk menyelesaikan jenis pekerjaan  tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Perkiraan beban kerja dan perkiraan kapasitas pegawai dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau pengalaman
4.       Prinsip pelaksanaan Pekerjaan
Prinsip pelaksanaan pekerjaan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan formasi pegawai. Misalnya, apabila pekerjaan membersihkan ruangan atau merawat pekarangan harus dikerjakan sendiri oleh satuan organisasiyang bersangkutan, maka harus diangkat pegawai untuk pekerjaan-pekerjaan itu, akan tetapi kalau pekerjaan membersihkan ruangan dan merawat pekarangan diborongkan kepada pihak ketiga, maka tidak perlu mengangkat pegawai untuk pekerjaan itu.
5.       Peralatan yang tersedia
Peralatan yang tersedia atau yang diperkirakan akan tersedia dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas pokok akan mempengaruhi jumlah dan mutu pegawai yang diperlukan. Pada umumnya semakin tinggi mutu perlatan kerja yang ada dan tersedia dalam jumlah yang memadai akan mengurangi jumlah pegawai yang diperlukan
6.       Jenjang dan jumlah pangkat dan jabatan yang tersedia
Jenjang dan jumlah pangkat dan jabatan yang tersedia dalam masing-masing satuan organisasi harus selalu diperhatikan dalam menentukan formasi. Dengan demikian dapat dipelihara piramida kepangkatan dan jabatan yang sehat
7.       Kemampuan Keuangan Negara
Faktor  kemampuan keuangan negara adalah faktor penting yang selalu harus diperhatikan dalam penentuan formasi PNS.
ANALISA JABATAN
Analisa kebutuhan pegawai dapat diperoleh melalui analisa jabatan.
Analisa Jabatan adalah suatu kegiatan mengumpulkan, menilai dan mengorganisasikan informasi tentang jabatan.
Analisa Jabatan meliputi :
1.       Uraian Jabatan atau Uraian pekerjaan, yaitu informasi yang lengkap tentang tugas dan berbagai aspek lain dari suatu jabatan atau pekerjaan
2.       Kualifikasi atau syarat-syarat jabatan yaitu, keterangan mengenai syarat-syarat yang diperlukan oleh seorang pegawai untuk dapat melakukan tugas tertentu
3.       Peta Jabatan, yaitu susunan nama dan tingkat jabatan struktural dan fungsional yang tergambar dalam struktur organisasi dari tingkat yang paling rendah sampai dengan tingkat yang paling tinggi.

Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. Jabatan struktural juga merupakan jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi.
Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang  Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Adalah kegiatan mengisi formasi yang lowong sebagaimana diatur dalam PP Nomor 98 tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 11 tahun 2002 tentang pengadaan PNS.
Pengadaan PNS harus berdasarkan kebutuhan baik dalam arti jumlah maupun kompetensi jabatan yang diperlukan.
Pengadaan PNS harus didasarkan atas syarat-syarat objektif yang telah ditentukan dan tidak boleh didasarkan atas jenis kelamin, suku, agama, ras, golongan atau daerah.
Pengadaan PNS hanya diperkenankan dalam batas formasi yang telah ditetapkan, dengan memprioritaskan :
  1. Pegawai pelimpahan/penarikan di Departemen/Lembaga Pemerintahan atau non Departemen/Pemerintahan Daerah yang kelebihan pegawai.
  2. Siswa/mahasiswa ikatan dinas, setelah lulus dari pendidikannya
  3. Tenaga kesehatan yang telah selesai melaksanakan masa bakti sebagai pegawai tidak tetap
  4. Tenaga lain yang sangat diperlukan
PERSAYARATAN PNS
1.       WNI
2.       Pada saat diangkat sebagai CPNS, berusia sekurang-kurangnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 35 tahun.
3.       Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan.
4.       Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta
  1. Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri
  2. Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang diperlukan
  3. Berkelakuan baik
  4. Sehat jasmani dan rohani
  5. Bersedia ditempatkan diseluruh wialaya Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh pemerintah
  6. Syarat lain yang ditentukandalam persyaratan jabatan
KEGIATAN PENGADAAN PNS
  1. Perencanaan
Dalam perencanaan ditentukan persyaratan yang harus dipenuhi, kapan pengadaan PNS itu diadakan dan siapa yang diberi tugas dalam pengadaan.
2.       Pengumuman
Setiap kegiatan pengadaan pegawai harus diumumkan seluas-luasnya melalui media masa yang tersedia dan atau bentuk lainnya yang mungkin digunakan sehingga kegiatan tersebut diketahui umum.
Pengumuman tersebut harus dilakukan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelumnya tanggal penerimaan lamaran.
                 Pengumuman tersebut dicantumkan antara lain:
  Jumlah dan jenis jabatan yang lowong
  Kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan
   Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar
   Alamat dan tempat lamaran diajukan
  Batas waktu pengajuan lamaran
  Waktu dan tempat seleksi
  Lain - Lain yang dipandang perlu.
3.       Pelamaran
Surat lamaran ditulis dengan tangan sendiri. Surat lamaran ditujukan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian, dengan melampirkan :
                a. Fotocopy STTB/Ijazah yang disahkan Pejabat yang       berwenang
                b. Kartu tanda pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja        setempat
                c. pas foto menurut ukuran dan jumlah yang ditentukan
4. Penyaringan
Penyaringan pelamar dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu pemeriksaan/seleksi administratif dan ujian penyaringan.
5. Pemanggilan Pelamar
                 Pelamar yang memenuhi syarat, dipanggil secara tertulis untuk mengikuti ujian penyaringan. Pemanggilan dilakukan secara fungsional oleh pejabat yang disertai tugas urusan kepegawaian. Untuk menghindari keterlambatan atau tidak diterimanya surat penggilan tersebut, maka disamping pemanggilan dilakukan secara tertulis, juga dilakukan dengan pengumuman melalui media massa
6. Ujian
                Ujian penyaringan dilaksanakan dengan tes kompetensi serta tes kepribadian (psikotest).          
                Untuk menjamin objektivitas dan kecepatan dalam pelaksanaan, ujian diselenggarakan secara tertulis, sehingga dapat diikuti oleh lebih banyak pelamar secara serentak.
7. Pengumuman Pelamar yang diterima
                Pejabat Pembina Kepegawaian setelah menerima daftar nama dan nomor serta nilai ujian peserta dari Panitia Ujian, menetapkan pelamar yang dinyatakan diterima berdasarkan urutan nilai tertinggi sesuai dengan jumlah lowongan dan kualifikasi pendidikan yang tersedia.
                Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat lain mengumumkan nomor peserta ujian yang ditetapkan diterima melalui media massa dan bentuk lainnya. Selain itu kepada pelamar yang diterima disampaikan pemberitahuan secara tertulis melalui surat tercatat. Dalam pengumuman dan surat pemberitahuan tersebut, diinformasikan kapan, dimana, kepada pejabat mana, dan batas waktu untukmelapor bagi pelamar yang diterima.
                Batas waktu melapor sekurang-kurangnya 14 hari kerja terhitung mulai tanggal dikirimkan surat pemberitahuan tersebut.
                Pelamar yang ditetapken diterima wajib melengkapi dan menyerahkan kelengkapan administrasi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk, yaitu :
                a. Fotocopy ijazah /STTB yang telah disahkan oleh pejaabat         yang berwenang.
                b. Daftar Riwayat Hidup sesuai dengan ketentuan yang berlaku
                c. Pas Foto ukuran 3X4 cm sesuai kebutuhan
                d. Surat Keterangan Catatan Kriminal/berkelakuan baik                 dari Polri
                e. Surat keterangan sehat rohani dan jasmani serta tidak mengkonsumsi/ menggunakan narkoba, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya dari dokter
                f. Kartu Pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja
g. Surat pernyataan tentang :
                1. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan
                2. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri atau tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta.
                3. Tidak berkedudukan sebagai calaon/Pegawai Negeri
                4. Bersedia ditematkan diseluruh wilaya Republik Indonesia  atau negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah
                5. Tidak menjadi anggota /pengurus partai politik
                6. Fotocopy sah surat keterangan dan bukti pengalaman kerja bagi yang telah memiliki pengalaman kerja
8. Pengangkatan Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil
                Pejabat pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah menyampaikan daftar pelamar yang dinyatakan lulus ujian penyaringan dan ditetapkan diterima untuk diangkat sebagai CPNS kepada Kepala BKN untuk mendapat NIP menurut tata cara yang ditentukan.
                Kepala BKN memberikan NIP bagi yang memenuhi syarat, sebagai dasar bagi Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menetapkan keputusan pengangkatan CPNS
                 


Kamis, 11 September 2014

cerpen bertema kewirausahaan

PERTEMUAN SINGKAT ITU

Kala itu, semburat warna fajar telah menghiasi langit Jogja. Aku yang pagi itu masih terlelap harus segera menuju kamar mandi setelah mendengar berisiknya ayam jago berkokok. Pagi itu harusnya aku berencana untuk tidak masuk kuliah dan membiarkan diriku terlelap hingga matahari berada di atas kepala, namun aku teringat akan pertemuan singkatku dengan kakak kelas kemarin yang aku temui di sebuah restoran yang berada di daerah Sleman.
Waktu itu aku tak sengaja menyenggol tas punggunya yang ia letakkan di samping kursi makannya, mungkin kursi tersebut tidak muat untuk menampung dirinya sekaligus tas punggungnya yang memang terlihat sangat besar karena terisi penuh. Aku berjalan tergesa-gesa setelah mengambil pesanan makanan yang dipesan orang tuaku, tak melihat arah jalan akupun berjalan dengan cepatnya. Tiba-tiba kakiku kesakitan, karena ada sesuatu yang berat menghantam kakiku.
Saat itu aku sangat kesal, padahal hari itu aku sudah bermaksud untuk menghabiskan liburan bersama teman-teman untuk sekedar jalan-jalan ke pantai, sehingga aku harus berjalan cepat untuk segera sampai dirumah meletakkan pesanan orang tuaku dan segera pergi. Setelah aku lihat, ternyata tas yang aku tendang tadi, dan sekarang tas tersebut tergeletak dengan sembarangan dilantai dan isinya berhamburan kemana-mana.
Aku memaki orang yang mempunyai tas tersebut. Tetapi orang itu hanya mengerutkan keningnya. Aku semakin sebal.
“Woii.. gimana sih? Naruh tas sembarangan. Kena kaki aku nih.” Dengan kesal aku memaki orang tersebut.
“Mbak sendiri jalan tidak lihat arah jalannya. Justru Mbak yang nendang tas saya.” Kata orang tersebut dengan wajah datar.
“Hmm.. yaudah deh Mas. Aku minta maaf, buru-buru nih soalnya.” Aku pun akhirnya mengalah. Toh, aku juga yang salah. Aku berjalan tergesa-gesa dan tidak melihat jalan sehingga kakiku menendang tasnya.
“Iya Mbak.. tidak apa-apa. Maklum orang lagi buru-buru biasanya suka tidak lihat jalan.” Kata orang itu pengertian.
“Biar saya saja yang beresin Mas. Saya yang salah jadi saya yang harusnya tanggung jawab.” Kataku dengan rasa bersalah.
Aku jadi lupa dengan janji bersama teman-temanku. Bagaiman tidak, dihadapanku kini berdiri seorang pria yang keren dan tampan. Membuatku ingin berlama-lama memandang wajahnya. Ditambah cara bicaranya yang sopan semakin membuatku terpana. Dadaku semakin sesak saat pandangan kami bertemu. Mata yang indah!
“Mbak, kenapa jadinya bengong begitu?” Tanyanya heran.
“Oh iya Mas, maaf. Ini mau saya beresin barang-barangnya.” Kataku setelah sadar dari lamunanku. Aku malu karena ketahuan memandangi wajahnya saat itu.
“Mbak orang mana sih Mbak?”
“Aku orang Jogja asli Mas, lah Mas sendiri?” Tanyaku penasaran. Rasa ingin tahuku mengalahkan segalanya.
“Saya orang asli sini Mbak, tapi saya tinggal di Bekasi”
“Oo jadi seperti itu, lah terus Mas ada tujuan apa kesini?” Semakin lama aku semakin penasaran.
“Lebih baik kita duduk dulu deh Mbak. Masak ngobrol sambil berdiri. Pamali deh.”
Kemudian aku menyeret kursi yang berada didepannya. Kami berdua memperkenalkan diri masing-masing dan mengobrol tentang banyak hal.
“Nama saya Krist Mbak, saya sebenarnya orang sini tetapi saya tinggal dengan nenek saya di Bekasi. Saya kesini mau jenguk orang tua saya. Sudah dua tahun saya belum menemui mereka.” Katanya panjang lebar.
“Oo Mas Krist to. Kalau namaku Frestya. Aku masih kuliah. Aku kesini tadi ngambil pesanan makanan orang tuaku. Bapak sama ibuku sudah jadi langganan di resto ini, yang punya masih saudara kami.”
“Oo begitu. Makanannya enak-enak ya disini. Saya kelaparan tadi, jadi saya putuskan untuk makan di resto ini. Ternyata saya tidak salah pilih.”
“Hehehe Mas Krist ngomong begitu karena saya masih saudaranya yang punya resto ini  kan? Kalau bukan ya nggak mungkin ngomong seperti itu.” Candaku agar suasana tidak beku.
“Lo tapi beneran enak kok Tya. Oo ya Tya kamu kuliah dimana?”
“Aku kuliah di UGM Mas. Semester 6 nih, bentar lagi mau nyusun skripsi. Jurusan Ilmu Ekonomi.” Cerocosku.
“Lo kuliah di UGM? Dulu saya juga kuliah di UGM jurusan Manajemen. Sudah lulus 3 tahun yang lalu. Saya di Bekasi punya usaha Denim.”
“Wah jadi Mas Krist kakak kelas aku dong. Mas Krist Pengusaha nih? Wah keren. Bisa tanya-tanya nih. Sebenarnya susah nggak sih Mas jadi pengusaha itu?”
“Ya ada susahnya ada enaknya juga Tya. Kalau pertama-pertama buka pasti banyak kendalanya, belum ada yang kenal lah, belum ada yang percaya sama produk kita, banyak yang mencaci juga. Dulu malah saya pernah menyewa gerai yang tempatnya tidak strategis, jadi pelanggan susah untuk mencari gerai saya. Saya harus membagi-bagikan brosur hampir disemua kota besar di Jawa Barat seperti Depok dan Bogor, bahkan juga sampai Jakarta. Semua itu harus dijalani dengan sabar dan telaten. “
“Terus Mas mulai usahanya dari kapan?
“Sudah dua setengah tahun lalu. Saya sudah punya dua gerai yang berdiri di Bekasi.”
“Wow keren, terus bahan-bahan denimnya itu import apa asli dari sini sendiri?”
“Yah pastinya import lah Tya. Kami mengusahakan supaya bahan-bahan yang kami gunakan berkualitas baik. Sekarang produksi kami sudah kami tambah menjadi Denim dan Tas”
“Oo seperti itu. Kapan-kapan mau deh mampir ke gerainya Mas Krist kalau main ke Bekasi. Jadi penasaran.”
“Wah tentu saja boleh dengan senang hati. Terus kamu rencananya setelah kuliah bagaimana?” Tanyanya kemudian.
“Kalau aku sepertinya mau kerja di tempatnya Bapak deh Mas, gantikan Bapak buat nerusin usaha Travelnya. Tapi aku sering ogah-ogahan masuk kuliah Mas, sering bolos juga, mana mungkin aku bisa gantikan Bapak nerusin usahanya?”
“Kamu tidak boleh seperti itu Tya. Orang tua kamu sudah membiayai kamu mahal-mahal supaya kamu bisa nerusin pendidikan kamu. Kamu kan memegang amanat orang tua. Kamu tidak boleh malas seperti itu. Mana bisa berjalan usaha yang sudah Bapak kamu rintis kalau kamu yang memimpin pemalas seperti itu. Kuncinya itu kita tidak boleh malas dalam mengerjakan suatu pekerjaan, kalau kita sudah dilanda rasa malas pasti semua akan berantakan.”
Katanya panjang lebar dengan nada menasehati. Sekali lagi aku terpana kepadanya. Dia begitu dewasa dan tentunya adalah calon orang yang sukses, bahkan mungkin sekarang bisa dibilang dia sudah sukses. Sudah tampan, pengusaha pula.
“Tu kan lagi-lagi Tya bengong.”
“Ooo iya Mas, maaf ya. Aku senang bisa ketemu Mas Krist hari ini, cerita dan nasehat kamu sangat menginspirasi aku. Terima kasih ya Mas Krist.”
“Sama-sama Tya. Saya juga senang bertemu kamu. Berjanjilah Tya, mulai sekarang hilangkan semua rasa malas yang ada di diri kamu. Sesungguhnya hal itu yang akan membuat kamu gagal di masa depan.”
“Iya Mas Krist. Tya janji nggak akan malas lagi. Tya akan selalu berusaha untuk membahagiakan orang tua Tya.” Kataku haru.
“Baiklah Tya. Ditempat ini kita bertemu dan ditempat ini pula kita berpisah. Berjanjilah untuk menemui saya empat tahun lagi disini, ditempat ini setelah kamu sukses nanti.” Katanya dengan ekspresi yang sulit ditebak, entah sedih atau lainnya aku tidak tahu.
Itulah kata-kata terakhirnya yang terngiang di kepalaku dan ekspresi wajah itu. Seseorang yang sangat ambisius dan sekaligus menakjubkan. Semakin membuatku jatuh hati kepadanya. Kemudian suara lantang milik ibuku membuatku sadar dari lamunan.
“Tya, cepat sedikit ganti bajunya. Setelah itu makan. Kami sudah menunggu kamu di meja makan.”
“Iya ibu. Ini Tya juga sudah cepat-cepat.”
Aku berjanji akan menemuinya di restoran tempat kita bertemu empat tahun kemudian setelah aku sukses nanti. Aku tak akan mengecewakannya. Akan kubuktikan kepadanya empat tahun kemudian aku sudah menjadi orang yang sukses berkat kerja kerasku sendiri.
Aku berangkat ke kampus dengan riang, seriang hatiku saat ini!







By: Els

Minggu, 10 Agustus 2014

Kecerdasan Bukanlah Segalanya

KECERDASAN BUKANLAH SEGALANYA

Kecerdasan merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang wajib kita jadikan sesuatu yang bermanfaat, dengan kata lain sesuatu yang dapat dipergunakan dengan baik dan sesuai aturan main. Kecerdasan itu sendiri dapat diasah terus menerus hingga mencapai batas tertinggi. “Janganlah kita bersikap bodoh, supaya kita tidak dibodohi orang lain.” Kata-kata tersebut yang harus kita camkan. Karena dunia ini persaingan tidak akan pernah berakhir. Banyak orang di dunia yang mengelu-elukan menjadi seseorang yang cerdas, pandai, bahkan jenius. Keinginan seperti itu tidak lah salah ataupun dilarang. Bahkan sangat dibutuhkan, supaya kita dapat termotivasi untuk tetap terus maju dan menjadi yang terbaik.
Tetapi terkadang banyak orang yang kurang bijak dalam menanggapi kelebihan kecerdasan yang mereka punya, mereka cenderung bersifat menggurui dan sombong, bahkan bersikap semena-mena sesuai kemauan dia. Ini sangatlah salah. Sebuah kecerdasan lebih yang diberikan kepada setiap individu bukan untuk tujuan agar mereka dapat menguasai semua yang mereka mau, tetapi bertujuan agar kecerdasan, kepandaian, dan pengetahuan lebih tersebut dapat dibagikan kepada semua orang yang membutuhkan, bukan malah dijadikan sebuah alat untuk bersikap sebagai raja yang mengetahui segalanya, karena sesungguhnya hanya Tuhanlah yang maha mengetahui. Sesungguhnya orang yang seperti itu adalah orang-orang yang merugi, yang tidak bisa menggunakan anugrah sebaik-baiknya.
Lantas, bagaimana cara mengembangkan kecerdasan dan kreativitas? Untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang, bisa dengan melakukan tes IQ. Namun, IQ bukanlah segala-galanya. Kecerdasan seseorang bisa dioptimalkan melalui beberapa hal, antara lain:
1.      Pengembangan bahasa
Yang terpenting, sering-seringlah berdialog dengan orang lain ataupun saudara.
2.      Kemampuan dasar matematika
Dapat dikembangkan dengan mengenalkan konsep matematika sederhana.
3.      Kebutuhan ilmiah
4.      Suka mempelajari sesuatu yang baru

5.      Dsb.

Minggu, 06 Juli 2014

Nama-nama Pengusaha di Indonesia

Berikut adalah nama-nama pengusaha yang ada di Indonesia :


·        A. Kasoem
·        Abdul Latief, pemilik Alatief Corporation
·        Aburizal Bakrie, pemilik Grup Bakrie
·        Aksa Mahmud
·        Aminuzal Amin
·        Andrew Darwis, pendiri Kaskus
·        Andrie Wongso
·        Anthony Salim
·        Arifin Panigoro, pemilik Medco Energi
·        Basrizal Koto, pemilik Basko Grup
·        Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu
·        Chairul Tanjung, pemilik Para Group
·        Ciputra, pemilik Ciputra Development
·        Datuk Hakim Thantawi
·        Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group
·        Erick Thohir
·        Fadel Muhammad
·        Fahmi Idris
·        Gita Wirjawan
·        Hary Tanoesoedibjo, pemilik Bhakti Investama
·        Hasyim Ning
·        Hendy Setiono
·        Hermawan Kartajaya, pendiri Mark Plus & Co
·        Indra Wijaya
·        Irman Gusman
·        Is Anwar Datuk Rajo Perak
·        James Riady
·        Jeffrie Geovanie
·        Jusuf Kalla
·        Kahar Tjandra
·        Martha Tilaar
·        Mas Agung, pendiri Gunung Agung
·        Mochtar Riady, pendiri Lippo Group
·        Muhammad Arbie
·        Muhammad Lutfi
·        Nasroel Chas
·        Nitisemito
·        Nurhayati Subakat
·        Oei Tiong Ham
·        Prabowo Subianto
·        Prajogo Pangestu
·        Putera Sampoerna, pemilik Grup Sampoerna
·        Rachman Halim, pemilik Gudang Garam
·        Rahimi Sutan
·        Rahmat Gobel
·        Robert Budi Hartono, pemilik Grup Djarum
·        Rukmini Zainal Abidin
·        Sandiaga Salahudin Uno
·        Siswono Yudo Husodo
·        Sofjan Wanandi, pemilik Gemala Group
·        Sudono Salim, pemilik Salim Group
·        Sudwikatmono
·        Suharso Monoarfa
·        Sukanto Tanoto, pemilik Raja Garuda Mas
·        Surya Paloh, pemilik Media Group
·        Thayeb Mohammad Gobel
·        Tommy Winata, pemilik Grup Artha Graha
·        Tumpal Dorianus Pardede
·        William Soeryadjaya, pendiri Grup Astra


Senin, 19 Mei 2014

Tata Cara Menerima Tamu

Tata Cara Menerima Tamu
Salah satu tugas sekretaris adalah mengatur pertemuan antara bos dengan tamu-tamu yang akan bertemu dengan bos. Mulai dari membuat janji, konfirmasi, sampai menerima kedatangan tamu bos di kantor. Tetapi sebagai sekretaris, anda nggak bisa asal menerima tamu begitu saja. Ada etika dan aturan tersendiri dalam menerima tamu.


Di bawah ini adalah hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh sekretaris dalam menerima tamu bos di kantor:


-             Menyambut, menerima dan mempersilahkan tamu duduk. Sebaiknya tamu jangan dibiarkan terlalu lama menunggu. Begitu anda tahu bahwa tamu sudah datang segera temui dan sambutlah sebagaimana mestinya. Hadapilah tamu dengan sopan tetapi tidak takut-takut sekaligus ramah tetapi tetap memberi kesan serius dan berwibawa.

-             Basa-basi dengan tamu boleh saja tapi jangan biarkan tamu berbicara ‘melantur’. Jika pembicaraan tamu mulai melenceng kembalikan pembicaraan ke urusan yang sebenarnya dengan ramah namun bijak.


-             Bila tamu ingin bertemu dengan bos tetapi bos tidak ada di tempat, sebaiknya tamu dipersilahkan mengisi buku tamu dan menuliskan pesan yang ingin disampaikan pada bos. Bisa juga bicarakan secara lisan tentang kepentingannya terhadap bos. Kemudian sampaikan padanya untuk menginformasikan pertemuan kembali dengan anda.

-             Bila bos ada di tempat, tamu dipersilahkan duduk dan mengisi buku tamu. Kemudian tanyakan apakah sudah ada janji sebelumnya. Jika sudah, anda dapat menginformasikannya pada bos.

-             Saat anda meninggalkan tamu, tamu dipersilahkan menunggu di ruang tamu. Berikan bacaan yang netral misalnya surat kabar atau majalah. Setelah itu hubungi bos anda dan informasikan tamu yang datang lengkap dengan identitas dan keperluannya.

               Jika ternyata bos tidak bersedia menemui karena sesuatu hal, anda harus mengatakan pada tamu secara diplomatis. Diplomatis disini maksudnya anda harus menyampaikan secara sopan, teratur, dan tidak merusak nama lembaga maupun kewibawaan bos.

Jika bos bersedia menemui tamu, antarkan tamu ke tempat dimana bos ingin bertemu. Jangan biarkan tamu mencari-cari sendiri tempat pertemuan dengan bos. Karena sebagai tamu tentunya ia belum ‘familiar’ dengan kantor anda, kecuali jika ia sudah sering datang ke kantor anda.

Jangan lupa, sebagai sekretaris cara anda menghadapi tamu seringkali mencerminkan ‘image’ perusahaan dan mencerminkan profesionalisme anda dalam bekerja. Maka itu, jagalah sikap dan bicara anda terhadap tamu, klien atau orang-orang dari lembaga lain yang berkepentingan dengan perusahaan.

Menerima tamu adalah sebuah keahlian tersendiri yang perlu diketahui dan dipelajari oleh semua wanita.

·     *    Sebaiknya seorang tamu itu jangan dibiarkan menunggu terlalu lama karena itu akan membuat seorang tamu tidak nyaman dan memiliki pemikiran yang kurang baik terhadap tuan rumahnya.

·     *   Hadapilah tamu dengan tenang dan ramah, jangan lupa untuk tetap memberi kesan serius dan memperhatikan.

·     *    Bila ada tamu yang datang ke rumah Anda dan yang dicari sedang tidak ada dirumah, maka tanyakan kepada tamu tersebut apakah ingin meninggalkan pesan untuk anggota keluarga Anda yang dicarinya. Tanyakan dengan sopan dan penuh dengan penghargaan.

·     *    Jika tamu tersebut adalah tamu atasan Anda dan atasan ANda tidak ada di tempat sebaiknya persilahkan tamu untuk mengisi buku tamu dan nomer telponnya yang bisa dihubungi sehingga Anda bisa memberi kabar kalau bos Anda sudah memiliki waktu untuk bertemu dengan waktu tersebut.

·    *     Jika yang dicari oleh tamu tersebut ada di tempat maka jangan lupa untuk mempersilahkan menunggu sejenak dan jangan lupa untuk menanyakan apakah sudah membuat janji dengan orang yang dicari. Ini akan menimbulkan kesan eksklusif di mata tamu tersebut.Siapkan sebuah majalah atau surat kabar selagi tamu tersebut menunggu.

·     *    Jika memang orang yang dicari itu tidak bersedia menemui tamu maka si penerima tamu harus bisa menyampaikannya secara diplomatis dan tidak merusak citra orang yang dicari, karena tidak setiap orang bisa menerima tamu setiap saat.

·     *    Bagi Anda sang penerima tamu, apa yang Anda katakan dan lakukan di depan tamu akan memberikan kesan yang mendalam terhadap sang tamu. Oleh karena itu lekuakn semua kegiatan penerimaan tamu dengan sebaik-baiknya dengan memikirkan banyak aspek yang mungkin dihadapi.



Bertamu dan menerima tamu adalah kegiatan sehari- hari yang sangat familiar di kalangan masyarakat kita. Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lainnya, bertamu menjadi media interaksi sosial antar tetangga. Karena tujuan silaturahim adalah untuk kebajikan, maka dibutuhkan etika agar membawa berkah baik bagi tamu maupun sang tuan rumah, meskipun itu keluarga kita sendiri.

Seringkali kita melupakan soal etika bersilaturahmi ini, padahal itu sangat penting diperhatikan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan saat bersilaturahmi. Tak hanya etika bagi tamu yang ingin bersilaturahmi, tuan rumah pun mempunyai etika menerima tamu. Misalnya, memperlakukan tamu dengan baik, menghidangkan makanan yang memuaskan tanpa harus bermewah-mewah, dan membuat tamu merasa nyaman berada di rumah kita.

Andai saja kita tahu betapa besarnya manfaat silaturahmi, niscaya sepanjang waktu rasanya ingin selalu bersilaturahmi. Setidaknya silaturahmi yang terjalin dengan baik akan menambah saudara baru dan mempereratnya, menambah wawasan dan ilmu.
Sering sekali diantara kita terjadi salah paham karena lemahnya komunikasi akibat jarangnya bersilahturami. Pendek kata silaturahmi yang teratur dan terprogram dengan baik adalah bagian kunci suksesnya hubungan persaudaraan kita ini.
Berikut adalah beberapa etika bersilaturahmi:

Untuk  Tuan Rumah

·       1. Selalu bersikap dan berbicara ramah.
·       2. Menampakkan kegembiraan dengan kehadirannya.
·       3. Jangan hanya mengundang orang-orang yang berada/kaya untuk jamuan dan mengabaikan orang-orang yang kurang mampu.
·       4. Tidak memaksakan diri mengundang tamu.
·       5. Jangan membebani tamu untuk membantu.
·       6. Hendaklah segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang demikian itu berarti menghormatinya.
·       7. Jangan tergesa-gesa untuk mengangkat makanan hidangan sebelum tamu selesai menikmati jamuan.
·       8. Mengantar tamu hingga di luar pintu rumah. Ini menunjukkan penerimaan tamu yang baik dan penuh perhatian.


Untuk Tamu

·       1. Memilih waktu berkunjung yang tepat, bukan pada saat orang beristirahat.
·       2. Mengetuk pintu secara wajar, jangan menggedor pintu.
·       3. Ucapkan salam dengan sopan dan tidak berteriak.
·       4. Ucapkan salam maksimum tiga kali, jika tidak ada jawaban, sebaiknya kembali lagi lain kali.
·       5. Tanyakan pada tuan rumah apakah ada acara atau kegiatan lain.
·       6. Jika bertamu karena undangan sebaiknya tidak terlambat.
·       7. Tidak memilih-milih undangan.
·       8. Jangan terlalu lama bertamu.
·       9. Jika harus menginap, tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali jika tuan rumah yang meminta.
·       10. Pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurangan yang terjadi.

·       Mudah-mudahan dengan etika di atas, dapat membuat hubungan antar kita menjadi lebih harmonis lagi.